Saya Akan Letakkan Jabatan Sebelum Pemilihan Raya | Malaysia News

Saya Akan Letakkan Jabatan Sebelum Pemilihan Raya

Saya Akan Letakkan Jabatan Sebelum Pemilihan Raya

Mahathir Mohamad adalah pemimpin langka di dunia. Pada usianya yang mencapai 90 tahun, dia kembali menjadi Perdana Menteri (PM) Malaysia. Namun, Mahathir tak ingin menduduki lama jabatan ini. 

Atas prakarsa Ikatan Setia Kawan Wartawan Malaysia Indonesia (Ismawi), sejumlah pimpinan media dari Indonesia termasuk Pung Puwanto dari KORAN SINDO berkesempatan langsung mewawancarai Mahathir di Kantor PM Kompleks Pemerintahan Putrajaya, Malaysia, Selasa (19/2). 

Bagaimana rencana Tun Mahathir untuk menjalankan ke pemimpinan di Malaysia ini,
terutama terkait rencana untuk mengalihkan kekuasaan
kepada Anwar Ibrahim nanti ?
O..itu janji saya.
Waktu pemilihan raya (pemilu) memang kami bersama-sama.
Soal perselisihan lama, biarlah itu.
Masa depan lebih penting.
Mereka terima saya menjadi perdana menteri.
Tapi saya tak akan lama. Umur sudah 90 tahun lebih.
Penggantinya memang belum kita tentukan.
Tapi sebelum pemilihan raya ke- 15 (yang akan datang),
saya akan serahkan.
Itu janji saya.
Walaupun sekarang ini ada beberapa pendapat yang berbeda,
itu silakan saja berpendapat.
Tapi saya akan pegang pada janji saya.
Saya akan letakkan jabatan.
Mahathir
Tun Mahathir
PM Malaysia
  • Kapan itu? 

Ya …saya memerlukan dua setengah tahun atau tiga tahun untuk memperbaiki masalah. Utang yang terlalu besar, genre pemerintahan yang rusak karena terlibat dengan konflik.

Kita perlu lakukan pembersihan. 

 

  • Bagi masyarakat Malaysia, mungkinkah perempuan tampil di puncak kekuasaan?

Sangat mungkin. Tapi dia harus punya personality yang kuat. Sampai saat ini di Malaysia sudah ada lima pemimpin wanita. 

 

  • Kalau sebagai perdana menteri, mungkinkah? 

Sangat mungkin untuk sampai perdana menteri. Saat ini wakil perdana menteri perempuan, wakil presiden sudah ada yang perempuan. 

 

  • Kalau soal dunia pers di Malaysia saat ini , apa sudah benar-benar bebas tidak seperti dulu? 

Dulu pun sudah kita berikan kebebasan kepada pers. Tapi kebebasan apa pun ada hukum nya. Kalau ada pers yang sengaja menimbulkan rasa benci antar kelompok, maka tidak bisa. Kalau ada pers yang dengan sengaja menghasut, kita stop. Kebebasan individu pun seperti itu. Tidak bisa kita tiba-tiba datangi orang dan berbicara seenaknya.

Tetap saja yang namanya kebebasan itu ada aturannya. Karena itu, tidak ada kebebasan yang benar-benar mutlak. Negara membuat undang-undang supaya kebebasan tidak menimbulkan hal yang tidak disukai masyarakat. 

Konsep (kebebasan) di Barat memang sangat liberal, tapi dia membawa keruntuhan pada nilai-nilai lama. Memang ada ruang individu yang tidak boleh dicampuri orang lain. Tapi kalau atas nama kebebasan itu kemudian menimbulkan ketidak – sukaan masyarakat, maka harus diatur secara hukum.

Jadi sesungguhnya tidak ada kebebasan pers yang dalam arti sebebas-bebasnya.

Termasuk juga di Amerika. Tidak ada. 

 

  • Ketika kebebasan pers bisa dibuat koridornya, bagaimana dengan media sosial?

Kalau media sosial memang sulit dikawal (dibuat regulasi). Tapi kita terima bahwa media sosial memang berbeda dengan media cetak (media konven sional). Beberapa negara seperti Jerman, sudah membatasi betul media sosial.

Disini (Malaysia) ada aturan. Meski media sosial susah masuk dalam undang-undang, kita bisa lakukan sesuatu. Kalau mereka dengan media sosial membuat huru-hara (kekisruhan) di masyarakat, kita bisa bertindak. 

 

  • Saat ini para pendiri ASEAN sebagian besar sudah tidak ada. Dengan terpilih kembali sebagai Perdana Menteri, apa gagasan untuk konsolidasi ASEAN, termasuk terkait hegemoni AS China? 

ASEAN dulu dibangun oleh generasi yang lama seperti Pak Harto (Presiden Soeharto), dan Lee Kuan Yeuw (pemimpin Singapura).

Sekarang ini, karena proses demokrasi, para pemimpin sudah berganti. Semuanya baru.

Jadi hubungan tidak lagi seperti dulu.

Dulu, saya dengan Pak Harto selalu berkomunikasi secara intensif. Kalau sekarang, bisa saja baru bertemu, kemudian tidak lama setelahnya ke pemimpinannya berganti. Kalau dulu kita terus berkomunikasi dalam waktu yang panjang. Dengan demikian, ASEAN sekarang menjadi tidak bertambah kuat.

Saya yakin kalau interaksi bisa dibangun dengan pemimpin yang sama dan agak lama sedikit, situasinya akan berubah. Banyak hal yang bisa kita lakukan bersama-sama. 

 

  • Malaysia sudah membatalkan beberapa proyek besar dengan China, ada kaitannya dengan soal kepentingan ASEAN?

” Dulu China miskin. Kekuatan nya lebih banyak kita. Sekarang lihat saja. Mereka kaya. Mereka banyak sekali menggelar proyek bangunan, jalan, dan sebagainya di mana-mana. Mereka biasanya memberikan bantuan kepada sebuah negara, lalu negara itu akan menjadi “lebih rapat” dengan China.

Malaysia ini penduduknya sedikit, dan banyak di antaranya warga China. Tapi mereka berbeda dengan warga China di tempat lain. Kita khawatir dengan dasar-dasar negara China.

Mereka banyak membuat tuntutan tanpa dasar. Mereka banyak membuat klaim di Laut China Selatan, misalnya. Padahal, tidak ada dalam sejarah bahwa nama itu menunjukkan kepemi likan. 

Seperti Samudera Hindia misalnya, itu bukan milik India. Untuk itu, kita tidak mau pengaruhnya terlalu besar. Kita tidak menggunakan cara keras untuk langsung mengelak. Kita cari cara yang memang boleh untuk kita lakukan. Kita tetap ingin punya hubungan yang baik.

China ini pasar yang besar. Sekarang ini perdagangan Malaysia paling besar adalah dengan China. Kita menghargai ini. Tapi kalau mereka berbuat sesuatu yang tidak menguntungkan, kita juga menolak. Misalnya di pemerintahan sebelum ini, pinjam uang terlalu banyak ke China yang tidak mungkin kita bayar. Jadi untuk mengatasinya, kita hentikan proyek-proyek dengan China. 

Tapi ternyata untuk menghentikan proyek juga ada biayanya. Kita harus bayar ganti rugi dan sebagainya. Kita berunding untuk menurunkan ganti rugi ini. Kita ingin sekali menyelesaikan utang ini, supaya kita bisa lebih bebas. Dalam sejarah memang negeri-negeri di Semenanjung Melayu ini kecil-kecil, tapi kita perlu survive di antara negara-negara tetangga yang besar. 

 

  • Masih adakah masa depan untuk negara-negara ASEAN?

Ke depan, persatuan negara-negara ASEAN harus lebih kuat. Penduduk ASEAN itu 600 juta. Satu pasar yang sangat besar. Masing-masing negara memang punya rencana. Tapi ASEAN harus punya proyek yang diyakini bersama. Misalnya proyek pengembangan mobil, masing-masing negara bisa bekerja sama secara bertahap.

Di era revolusi keempat di dunia industri, Malaysia juga ingin bergerak maju. Kalau dulu kita banyak mengandalkan industri padat karya, sekarang kita dorong supaya warga Malaysia lebih cerdas dan mengembangkan industri berteknologi tinggi dengan basis data yang kuat. 

Dengan demikian, penghasilan masyarakat Malaysia akan bisa bertambah terus. Dari sebelumnya Malaysia mengembangkan mobil, sekarang kita melangkah ke industri penerbangan dan antariksa.

Saat ini banyak suku cadang Boeing dan Airbus dibuat di Malaysia. Tapi saya belum puas. Saya ingin Malaysia bisa buat pesawat terbang seperti di Indonesia. Tapi persaingan di industri pesawat terbang ini susah. Jadi, kita buat komponennya dulu. Jadi sedikit demi sedikit kita melangkah. 

  • Sebagai perdana menteri berusia di atas 90 tahun, bagaimana Tun Mahathir berurusan dengan generasi milenial yang sekarang banyak berpengaruh? 

Dalam berinteraksi dengan para pemimpin milenial, saya tidak menghadapi kesulitan. Dulu saat periode pertama jadi perdana menteri, saya berusia sekitar 60 tahun. Menteri saya muda-muda. Sampai sekarang juga tetap bergaul dengan yang muda-muda, cuma sekarang jarak usianya bertambah.

Saya tidak merasakan itu sebagai masalah. Jadi umur bukan berarti menjadi halangan. Saya paham dengan ke hidupan generasi milenial. Saya bisa penuhi tuntutan mereka. Di periode pertama Perdana Menteri, juga saya pilih menteri-menteri yang muda. Saya juga bergaul dengan mereka. 

 

  • Indonesia sebentar lagi pemilu, sebagai negara tetangga apa harapannya? 

Kita punya prinsip untuk tidak campur tangan pada urusan domestik negara lain. Bukan hanya terhadap Indonesia, tapi terhadap semua negara lain juga tidak campur tangan. Kita akan dukung siapa saja nanti yang terpilih. Kalau kami nyatakan dukungan dengan salah satu pihak, nanti jadi masalah. 

 

  • Tahun 1995, Tun Mahathir pernah menulis surat dan disimpan di Monumen Milennium (di Putrajaya). Surat itu akan dibuka oleh perdana menteri Malaysia di 2020, apa isinya? 

Saya menulis seperti itu disimpan di banyak tempat di Malaysia. Masing-masing ada waktunya untuk dibuka kembali. Saya tidak ingat satu persatu. Tapi garis besarnya itu berisi harapan saya untuk negara ini lebih maju di tahun 2020 nanti. Tapi itu harapan baik untuk masa depan negara ini. 

 

  • Benar setiap akhir pekan masih suka menyetir kendaraan sendiri, dan apa tipsnya untuk tetap sehat di usia lebih dari 90 tahun? 

Di usia ini, saya sudah kurang kuat, tidak seperti dahulu. Saya dulu penunggang kuda setiap pekan. Sekarang ini, kuda saya sudah terlalu tua (sambil tertawa).

Tapi sekarang dokter tidak menyarankan saya menunggang kuda. Sekarang ini yang boleh saya lakukan adalah mengayuh sepeda atau menyetir mobil. Itu ke gemaran saya. Kalau saya tidak menyetir dalam sepekan, saya takut kemampuan saya berkendara menjadi berkurang. Saya bisa menyetir hingga dua jam. Kalau mengayuh sepeda kadang-kadang bisa sampai 18 kilometer. 

  • Menyetirnya pakai surat izin mengemudi? 

Ada…ada. Saya ada licence (tertawa). 

Sumber: koran-sindo

Facebook Comments

About The Author

Leave a Reply